satmadia 2023

Sosialisasi Antiperundungan Antikekerasan Seksual dan Intoleransi di SMPN 6 Yogyakarta


oleh:  Hayati Setyaningsih - 11 Desember 2023 

  SATMADIA - Senin (11/12/2023), SMP Negeri 6 Yogyakarta mengadakan kegiatan sosialisasi antiperundungan antikekerasan seksual dan intolerasi. Kegiatan ini dilaksanakan bertempat di aula SMP Negeri 6 Yogyakarta. Bertindak sebagai pembuka acara, ibu Berta Nurwidyastuti, S.Pd., selaku Wakil Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara sosialisasi tersebut. Sedangkan pengisi acara sosialisasi ini adalah Ibu Shinta , M.Si., MA atau panggilan akrabnya Bunda Cinta. Beliau adalah seorang praktisi di bidang psikologi, selain itu juga menjadi dosen di beberapa kampus di Yogyakarta.

Sosialisasi antiperundungan antikekerasan seksual dan intoleransi ini diikuti oleh seluruh kelas VII dan VIII secara bergantian. Waktu pelaksanaannya mulai pukul 08.00-10.00 WIB (untuk kelas VIII) dan pukul 10.00-12.00 WIB  (untuk kelas VII).  Tujuan dari terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini adalah sebagai upaya preventif atas tindak perundungan, kekerasan seksual dan intoleransi terutama di lingkungan satuan pendidikan dan lebih luas lagi di  dua sentra pendidikan anak lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Bunda Cinta menyampaikan bahwa sebisa mungkin hindari perundungan, baik dalam posisi sebagai pelaku, korban ataupun penonton. Jika  menjadi korban perundungan, bersikap terbuka dengan orang terdekat misalnya guru-guru di sekolah maupun orangtua.  Untuk permasalahan kekerasan seksual, sebisa mungkin menghindari tempat sepi, ajak teman dan yang terpenting adalah para siswa sudah memahami bagian mana saja yang boleh disentuh orang lain dan yang tidak boleh. Umpama dokter saja, sebagai seorang praktisi kesehatan, Ketika akan memeriksa pasiennya, ia meminta iijin. Kemudian sebisa mungkin tidak perlu pacarana, karena hal ini memicu kearah kekerasan seksual. Fokus saja belajar, ungkap beliau. Satu hal lagi yaitu masalah intoleransi. Beliau menyampaikan bahwa tidak perlu mencampuri urusan keyakinan orang lain, jalankan saja apa yang menjadi keyakinan diri. Karena hal ini akan berpengaruh pada sikap tolerasi pada umat beragama lain. Yang terpenting adalah ciptakan lingkungan yang harmoni dan saling tolerasi.

Sebagai penutup dari sosialisasi antiperundungan antikekerasan seksual dan intolerasi, beliau Ibu Cinta menyampaikan bahwa kita harus mengggantungkan cita-cita setinggi langit, dan jangan takut jatuh. Karena jika nanti kalian jatuh, kalian aka nada dalam pelukan bintang -bintang. (HS)