satmadia 2023

Spiritual Building, Kejar Cita, Satriatama Jaya! 


oleh:  Hayati Setyaningsih - 10 Maret 2023 

SATMADIA - Jumat ( 10/3/2023), bertempat di SMP Negeri 6 Yogyakarta, sekolah mengadakan kegiatan motivasi dan pembekalan spiritual bagi siswa siswi kelas IX tahun pelajaran 2022/2023. Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh bapak W. Bayu Margana, S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Sarana dan Prasarana sekaligus membuka acara motivasi dan pembekalan spritual. Beliau menyampaikan jika kegiatan ini merupakan salah satu sarana agar para siswa kelas IX selain siap dalam materi ujian ASPD, mereka juga siap secara mental spiritual untuk bisa melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya.

Breakout kelas, maka siswa siswi Kristen dan Katolik menempatkan diri di ruangan Laboratorium IPA untuk menerima motivasi dan pembekalan spritual yang disampaikan oleh Ibu Sri Ratnaningsih, S.PAK., belia biasa berdinas di SMPN Samigaluh Kulon Progo. Untuk siswa siswi Muslim tetap berada di Aula Satriatama dengan pembicara Bapak Mohamad Zaelani, M.A., dari Silaturrahim Pecinta Anak (SPA) Yogyakarta.

Kegiatan siswa siswi Muslim di awali dengan pembacaan ayat suci Al- Qur’an QS. Al- Kahfi ayat 1-10. Kemudian dilanjutkan dengan icebreaking. Bapak zaelani  saapan akrabnya, memulai materi dengan pembahasan tentang cara menjadi manusia sukses. Hidup itu harus fokus tentang sesuatu yang ingin dicapai. Fokus untuk mengejar cita- cita agar memiliki kebermaknaan dalam kehidupan. Selain harus fokus, manusia juga perlu menggunakan media seperti hp , laptop atau media elektronik lainnya sebagai sarana untuk belajar dalam hal kebaikan bukan untuk kemaksiatan.  Hal yang tidak kalah penting adalah memupuk sikap positive thinking.  Hal tersebut bisa dilakukan kepada guru, orang tua, dan sesama/ teman. Bagaimana ilmu itu akan terserap dengann baik, jika hubungan antara penuntut ilmu dan sang guru tidak harmonis, adanya dinding pembatas yang tebal antara guru dengan murid, murid tidak memiliki attitude  yang baik, maka tentulah ilmu yang baik akan sulit diterima. Padahal ilmu yang baik akan sangat bermanfaat bagi pemiliknya. Dan yang tidak kalah pentingnya, salah satu amalan yang tidak akan pernah terputus meskipun orang tersebut yang mengajarkannya sudah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat. Maka dari itu hormatilah gurumu, “ begitulah tutur Pak Zaelani.

Selain positive thinking kepada guru, yang perlu dipupuk juga adalah kepada orangtua. Sebagaimana mana telah tertulis dalam Al- Qur’an surat Al- Isra’ ayat 23, maka dilarang mengatakan perkataan kasar dan membentak kepada orangtua. Begitu pula dengan sesama/ teman, maka positive thinking adalah hal yang sangat perlu di tanamkan sejak dini agar mampu mendongkrak menjadi pribadi yang bertaqwa, berprestasi, berbudaya serta berwawasan lingkungan. Selain  harus fokus, menggunakan media dengan baik, positive thinking dan yang tidak kalah penting adalah relax and keep smile. Ingatlah bahwa hidup itu singkat, maka manfaatkanlah waktu dengan sebaiknya. Kita bisa belajar dari seekor siput. Siput yang biasanya berjalan dengan lamban, menggunakan cara out of the box dengan cara menggelinding. Apakah hal tersebut tanpa resiko? Tentu tidak, karena bisa jadi cangkangnya menabrak benda yang keras sehingga pecah, cangkangnya diinjak binatang yang besar dll. Begitu juga dengan cara berjalan kura- kura yang biasa lambat, maka ia mencoba hal baru dengan menegggelamkan diri di dalam pasir kemudian berlari sekuat tenaga. Apakah in tidak beresiko? Tentu tidak, jika kura- kura ini terlambat keluar ke permukaan maka beresiko kematian pada dirinya. Jadi semua hal yang kita ambil keputusan di dalam hidup kita pasti semua mempunyai resiko.  Hanya saja sejauh mana kita mengubah hal tersebut menjadi sebuah tantangan yang berujung pada kualitas diri yang semakin meningkat. Dan perlu diingat bahwa kunci kesuksesan diri dimulai dari diri sendiri, bisa asalkan mau mencoba. Seperti halnya untuk mengubah diri menjadi lebih baik, misalkan membiasakan diri untuk terbangun sholat tahajud. Pasti awalnya berat, hanya saja hal ini perlu kesungguhan dan ketekunan. Bisa dengan cara minum 2 gelas air sebelum tidur, maka hal ini akan membuat terbangun di malam hari. Seseorang seperti halnya uang 100 ribu, meskipun sudah tidak baik bentuknya, terinjak injak, kucel dll uang 100 ribu akan tetap memiliki nilai daripada kertas biasa yang bertuliskan ratusan juta atau milyaran. Maka kita harus punya bekal iman, Ilmu dan DUIT (doa, usaha, iman serta taqwa). ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ   Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan (permintaan) bagimu (QS: Ghafir : 60). Orang sukses tidak suka ‘bakmi’(bosenan, asal-asalan, kurang disiplin, malesan dan isinan).

Di ruang yang berbeda, tepatnya di Laboratorium IPA, siswa-siswi Kristen dan Katolik juga mengikuti motivasi dan pembekalan yang dilayani oleh Ibu Sri Ratnaningsih, S. PAK. Kegiatan diawali dengan doa pembukaan oleh Ibu Endang Sriwahyuli Simanjuntak, S.Th dan menyanyikan lagu pujian "DenganMu Tuhan" Lalu dilanjutkan dengan permainan pembuka "Samson, Delila dan Singa". Siswa tampak ceria dan bersemangat mengikuti permainan tersebut. Pada permainan ini siswa juga mendapatkan permen dan bolpoin sebagai hadiah dari permainan. Setelah permainan usai siswa diajak untuk melakukan refleksi atas permainan yang sudah dilakukan.

Kegiatan selanjutnya adalah mendengarkan renungan rohani yang disampaikan oleh Ibu Sri Ratnaningsih, S.PAK. Tema yang dibawakan adalah Belajar Menghadapi Tantangan. Ayat yang disampaikan diambil dari Amsal 23:18, Yeremia 29:11, Yesaya 55:8-9, Mazmur 27:3-5 dan Ratapan 3:22-23.

Dalam renungan tersebut siswa dibawa untuk memahami tantangan pelajar di masa kini, baik tantangan dari luar maupun tantangan dari dalam diri. Lalu belajar dari Bangsa Israel yang seringkali tidak setia kepada Tuhan lalu mendapat didikan dari Tuhan untuk dapat berubah dan kembali ke jalan yang telah ditentukan Tuhan. Lalu siswa dihimbau untuk melakukan tugas sebagai pelajar dalam kesadaran diri dan tanggung jawab penuh dan melakukan yang terbaik untuk masa depan yang lebih baik.

Setelah renungan disampaikan, siswa kembali bernyanyi bersama sebagai respon dari renungan yang telah disampaikan, lalu kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ibu Endang Sriwahyuli Simanjuntak, S.Th. (HS)