satmadia 2024
Eksplorasi Budaya Jogjaku: Membatik untuk Lestarikan Budaya Bangsa
oleh: Hayati Setyaningsih - 15 Agustus 2024
SATMADIA - Kamis (15/08/2024), Dalam rangka rangkaian program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan Tema Kearifan Lokal Topik Eksplorasi Budaya Jogjaku, SMP Negeri 6 Yogyakarta mengadakan kegiatan yang istimewa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan melestarikan budaya lokal yang kaya dengan nilai-nilai tradisional. Salah satu kegiatan yang diadakan adalah membatik, sebuah seni yang telah menjadi ikon budaya Indonesia, khususnya di Yogyakarta.
Membatik bukan hanya sekadar seni menggambar di atas kain, tetapi juga merupakan warisan budaya yang mengandung filosofi mendalam. Setiap motif batik memiliki makna dan cerita tersendiri, mulai dari motif kawung yang melambangkan keinginan untuk mencapai kesempurnaan hingga motif parang yang menggambarkan kekuatan dan keagungan.
Untuk menyukseskan kegiatan ini, SMP Negeri 6 Yogyakarta mengundang Bapak Mardi, seorang pengajar batik yang telah berpengalaman. Kehadiran Bapak Mardi memberikan nuansa khusus dan menambah semangat para siswa dalam belajar membatik. Beliau tidak hanya mengajarkan teknik-teknik dasar membatik, tetapi juga berbagi cerita dan filosofi di balik setiap motif batik yang diajarkan.
Kegiatan membatik diadakan di Aula Satriatama dengan suasana yang penuh semangat dan keceriaan. Para siswa antusias mengikuti setiap langkah yang diajarkan oleh Bapak Mardi, mulai dari mencanting, mewarnai, hingga proses pelorodan. Dalam setiap tahapan, siswa diajak untuk memahami betapa pentingnya ketelitian, kesabaran, dan kreativitas.
Ada banyak manfaat yang didapatkan siswa dari kegiatan ini. Selain melatih ketrampilan tangan dan seni, mereka juga belajar untuk menghargai dan melestarikan budaya lokal. Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk memahami bahwa batik bukan hanya sekadar kain, tetapi juga bagian dari identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Kegiatan membatik di SMP Negeri 6 Yogyakarta merupakan salah satu upaya yang sangat positif dalam memperkuat Profil Pelajar Pancasila melalui kearifan lokal. Dengan bimbingan Bapak Mardi, para siswa tidak hanya belajar teknik membatik, tetapi juga menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Semoga kegiatan semacam ini terus dilakukan dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk turut serta dalam melestarikan budaya Indonesia.
Dengan demikian, melalui eksplorasi budaya seperti ini, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga kaya akan nilai-nilai budaya dan moral. (HS)