satmadia 2022

Satriatama Gandeng BAZNAS Peduli Korban Gempa Cianjur


oleh: Hayati Setyaningsih - 02 Desember 2022

SATMADIA - Jumat (02/12/2022), SMP Negeri 6 Yogyakarta mengadakan kajian bertajuk berkah (berkisah dan bersedekah) oleh Kak Jack Sparrow dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang bertempat di aula Satriatama. Kegiatan tersebut diadakan setelah PAS kelas VII. Acara tersebut sekaligus penyerahan bantuan bagi saudara-saudara terdampak gempa di Cianjur, yang kala itu senin 21 November 2022 di goncang gempa bumi dengan kekuatan 5,6 Mw dengan kedalaman 10 km pukul 13.21 WIB. Menurut BMKG sekitar 268 jumlah korban jiwa dan lebih dari 2.000 rumah mengalami kerusakan.

Sejalan dengan rasa bela sungkawa akibat musibah yang di alami saudara-saudara di Cianjur, maka SMP Negeri 6 Yogyakarta tidak hanya mengadakan Satriatama peduli bencana dengan mengumpulkan donasi dari seluruh warga sekolah tetapi juga menggelar acara kajian untuk para siswa muslim, seluruh siswa Kristen dan Katolik. Hal ini bertujuan untuk mengambil hikmah dibalik musibah, memupuk rasa solidaritas, empati dan kepekaan sosial warga sekolah kepada korban gempa di Cianjur.

Pada kajian bertajuk berkah yang diselenggarakan bagi para siswa muslim diawali dengan pembacaan ayat suci Al- Qur’an yang berkaitan dengan kejadian hari kiamat. Bumi di goncangkan dengan goncangan yang hebat dan membuat manusia kebingungan pada saat itu. Saat kiamat datang, bumi akan bergetar dan berguncang dengan goncangan yang sangat dasyat sampai bumi memuntahkan semua isi yang dikandungnya. Begitulah bunyi surat Al Zalzalah yang dibacakan oleh ananda Afuan Ramadani fauziarta (VII D) dengan penerjemah Mirza Zanuar Ghulam (VII G).

Acara dilanjutkan sambutan bapak Wijanarka Bayu Margana, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sarana dan Prasarana SMP negeri 6 Yogyakarta. Beliau menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.

Tibalah acara yang ditunggu-tunggu para siswa yaitu berkisah dan bersedekah yang disampaikan oleh Kak Jack Sparrow dari BAZNAS. Diawal kegiatan beliau membuka dengan permainan sulap ala Kak Jack. Terlihat para siswa begitu antusias hingga tertawa riang gembira. Kak Jack berkisah tentang Ali bin Al Muwaffaq seorang tukang sol sepatu di kota Dimasyq (Damaskus) yang tidak jadi berangkat haji. Beliau telah mengumpulkan uang selama 20 tahun dari hasil kerja sebagai tukang sol sepatu. Dibalik sesuatu yang menyebabkan dirinya dan istrinya tidak jadi berangkat haji yakni karena uang yang ditabung selama 20 tahun diberikan kepada tetangganya yang kelaparan sehingga sampai memakan bangkai keledai. Hal inilah kemudian yang menjadi sebab tetap diterimanya ibadah haji Ali bin Muwaffaq meskipun dirinya dan istrinya tidak jadi berangkat ke tanah suci. Begitulah cuplikan dari kajian yang disampaikan oleh Kak Jack Sparrow dengan kesimpulan keutamaan menolong dan memudahkan urusan orang lain, terutama untuk memperhatikan kondisi saudara-saudara kita di Cianjur.

Di tempat lainnya, tepatnya di ruang tari lantai 2 para siswa Kristen dan Katolik didampingi oleh guru agama juga melaksanakan kajian keagamaan Kristen Katolik. Pada kesempatan ini keduanya berkolaborasi di satu tempat dan didampingi oleh Ibu Dra. Fransiska Rustiyati selaku guru agama Katolik dan ibu Endang Sriwahyuli S., S.Th., selaku guru agama Kristen. Ibu Endang Sri Wahyuli S., S.Th. memberikan kajian yang mengutip dari Matius 13:1-43 yang berisi tentang perumpamaan seorang penabur yang menabur benih kebaikan. Namun benih-benih tersebut jatuh di atas tanah yang berbeda-beda kualitasnya sehingga membuat hasilnya juga berbeda. Tanah itu adalah hati manusia dan reaksinya saat menerima firman Tuhan. Jika hati kita baik ia seperti tanah yang subur yang akan selalu mengeluarkan buah-buah kebaikan bagi sesama.

Di akhir acara ditutup dengan pemberian donasi oleh Satriatama peduli. OSIS Satriatama didampingi Ibu Dra. Widawati (Wakil Kepala sekolah bidang kesiswaan) menyerahkan donasi kepada BAZNAS, dilanjutkan foto bersama dan diakhiri dengan doa bersama. "Menjadi baik dan berbuat baik itu tidak perlu alasan apa pun. Tinggal dilakukan. Maka, dia akan memantulkan kebahagiaan kepada kita." - Tere Liye (HS)