satmadia 2024
Komunitas Belajar PMM Satriatama, SMPN 6 Yogyakarta Sukses dengan Webinar Series 9 di PMM
oleh: Ari Indrawati - 19 Agustus 2024
SATMADIA - Senin (19/08/2024), Komunitas Belajar Satriatama melaksanakan webinar series 9 di PMM. Webinar dihadiri peserta secara daring dan luring dan dimoderatori oleh Bapak Agung Sarjanto, S.Pd., beliau adalah salah satu guru IPS di SMP Negeri 6 Yogyakarta. Bertajuk “Gamifikasi Pembelajaran dan Pengelolaan Katarsis dalam Pendampingan Aktivitas Siswa”, kegiatan ini mengundang Bapak Sugiyana, M.Pd., Pengawas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, sebagai keynote speaker.
Menurut Bapak Sugiyana, M.Pd, sebagai guru, kita harus bisa mengawal dan membimbing anak agar bisa mengikuti proses pembelajaran dengan cara menyenangkan hingga mendapatkan hasil yang baik. Kemudian, dengan kemajuan teknologi yang melekat di dunia anak-anak, terutama penggunaan gadget, gamifikasi dapat memberikan efek positif dan negatif untuk anak-anak sehingga gamifikasi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan.
Bapak Sugiyana, M.Pd menambahkan bahwa “Gamifikasi dan katarsis dalam pembelajaran harapannya dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menjadikan peserta didik lebih menikmati pembelajaran yang disampaikan oleh guru,”. Melalui webinar tersebut, diharapkan Bapak/Ibu guru di seluruh Indonesia, terutama peserta webinar, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran melalui gamifikasi pembelajaran dan pengelolaan katarsis.
Webinar kali ini diisi oleh Bapak Boma Brahmadhanu, S.Pd. sebagai narasumber 1 dan Bapak M. Najibulloh Faozi, S.Pd. sebagai narasumber 2. Menurut Bapak Boma, terdapat perbedaan antara gamifikasi dan Games Based Learning. Gamifikasi adalah sebuah metode yang memasukkan elemen-elemen game/permainan ke dalam pembelajaran (belajar sembari bermain) sedangkan Games Based Learning adalah bermain sebagai dasar pembelajaran (bermain sambil belajar).
Bapak Boma juga menuturkan, tiga kalimat pembuka sebelum masuk materi webinar, yaitu saya siap untuk bahagia, saya siap untuk sehat, saya siap untuk belajar. Tiga kalimat tersebut dapat digunakan untuk menyemangati Bapak/Ibu guru dalam memulai pembelajaran di kelas.
“Gamifikasi bukan membuat sebuah game tapi menggunakan perangkat sederhana untuk menerapkan proses gamifikasi dalam pembelajaran di kelas. Jadikanlah kelas itu taman surga untuk bermain anak-anak dalam proses pembelajaran. Mau mencoba dan mulai aja dulu. Nikmatilah saja prosesnya karena sejatinya manusia adalah pembelajar sepanjang hayat.” Tutur Bapak Boma dalam pemaparan materi Gamifikasi dalam pembelajaran.
Selain membahas gamifikasi, materi selanjutnya adalah tentang katarsis pembelajaran dalam pendampingan aktivitas belajar siswa yang disampaikan oleh Bapak M. Najibulloh Faozi, S.Pd. Beliau adalah salah satu guru Bimbingan Konseling di SMPN 6 Yogyakarta. Bentuk katarsis adalah meluapkan emosi negatif ke kegiatan positif, seperti menyanyi, berteriak, bercerita dengan teman menulis, memukul benda mati; olahraga dan meditasi, menikmati karya seni; menonton pameran, menonton film.
Menurut Bapak Najib, “emosi yang tertahan bisa menyebabkan ledakan emosi berlebihan, maka dari itu diperlukan sebuah penyaluran. Penyaluran emosi yang konstruktif ini disebut dengan katarsis dan katarsis dilakukan secara sadar.” Penyampaian materi yang diselingi dengan kuis sederhana menggunakan Mentimeter ini, menambah ketertarikan peserta webinar yang hadir secara daring dan luring. Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab yang disampaikan oleh Ibu Endang Sri Wahyuli, S.Th., Gr. tentang bagaimana menyikapi luapan emosi negatif peserta didik dan dijawab dengan baik oleh Bapak Najib. (AI)