satmadia 2024
Kegiatan P5 Pekan II Hari I: Eksplorasi Budaya Jogjaku
oleh: Hayati Setyaningsih - 19 Agustus 2024
SATMADIA - Yogyakarta (19/08/2024), Pada hari Senin yang cerah, suasana di sekitar sekolah tampak berbeda dari biasanya. Dalam rangkaian acara P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), diadakan kegiatan jalan sehat yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat pasar tradisional Kranggan dan Karangwaru. Acara ini dibuka dengan penuh semangat oleh Ibu Kepala Sekolah, Ibu Dwi Isnawati, S.Pd., yang memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta.
Ibu Dwi Isnawati, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya mengenal dan melestarikan pasar tradisional sebagai bagian dari budaya lokal yang harus dijaga. Beliau juga menekankan manfaat dari jalan sehat, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Dengan semangat yang tinggi, para siswa, guru, dan mahasiswa PK UNY maupun PPG mulai melangkah bersama, menikmati udara pagi yang segar sambil mengarahkan langkah menuju pasar-pasar tradisional yang menjadi tujuan utama.
Sepanjang perjalanan, para peserta tidak hanya berolahraga, tetapi juga belajar banyak hal. Di Pasar Kranggan, mereka disambut dengan keramahan para pedagang yang menjual beragam barang kebutuhan sehari-hari, mulai dari jajanan pasar, bahan makanan segar hingga kerajinan tangan. Sementara itu, di Pasar Karangwaru, para peserta dapat melihat langsung bagaimana aktivitas jual beli berlangsung dengan suasana yang kh dan unik. Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat lebih menghargai keberadaan pasar tradisional dan memahami peran pentingnya dalam kehidupan masyarakat.
Kegiatan jalan sehat ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga menjadi sarana edukasi yang menyenangkan. Dengan mengenal lebih dekat pasar tradisional, para siswa diharapkan dapat memiliki wawasan yang lebih luas tentang budaya lokal serta pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya tersebut.
Rangkaian P5 selanjutnya adalah pertama, ada acara yang sangat dinantikan oleh para siswa, yaitu kegiatan bertukar kado yang berisi makanan tradisional. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan kekayaan kuliner nusantara kepada generasi muda. Setiap siswa diminta membawa makanan tradisional dari daerah asal mereka atau yang mereka kenal. Mulai dari lemper, klepon, hingga onde-onde, semua makanan tradisional yang dibawa sangat bervariasi dan menggoda selera.
Setelah sesi bertukar kado, kegiatan dilanjutkan dengan menonton video tentang makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Video tersebut memperlihatkan proses pembuatan, sejarah, serta keunikan dari masing-masing makanan. Para siswa terlihat sangat antusias dan terkesima melihat betapa kaya dan beragamnya kuliner Indonesia. Tidak hanya itu, mereka juga belajar tentang pentingnya melestarikan budaya kuliner sebagai bagian dari identitas bangsa.
Untuk mengakhiri kegiatan tersebut, para siswa diberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berisi pertanyaan-pertanyaan seputar makanan tradisional yang telah mereka pelajari. LKPD tersebut dirancang untuk mengukur pemahaman dan apresiasi mereka terhadap kuliner nusantara. Dengan penuh semangat, siswa-siswa mengisi LKPD sambil berdiskusi dengan teman-teman mereka. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan mereka tentang makanan tradisional, tetapi juga mempererat hubungan antar siswa dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia. (HS)